JAKARTA, Politikarakyat.id — Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta tetap aman setelah muncul laporan kelangkaan di beberapa daerah.
Kelangkaan BBM terpantau sejak 26 Agustus 2025 di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR. Beberapa jenis BBM yang kosong antara lain Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+, sedangkan di SPBU BP-AKR produk BP 92 dan BP Ultimate dilaporkan tidak tersedia.
Ramson menegaskan, persoalan ini harus diantisipasi pemerintah agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. “Saya mengharapkan Pak Menteri kalau membuat kebijakan harus juga ditugaskan timnya mengecek bagaimana nanti dampak di lapangan,” ungka Ramson, Senin (15/9/2025).
Legislator daerah pemilihan Jawa Tengah X itu menegaskan bahwa kelangkaan di SPBU swasta, khususnya Shell, AKR, dan BP, tidak boleh terjadi. Ia menilai tugas Menteri ESDM adalah mencegah terjadinya kelangkaan karena hal tersebut dapat menimbulkan gejolak di masyarakat. Ramson juga menyebutkan bahwa impor BBM dari Pertamina mencapai 270 juta barel per tahun, sedangkan untuk sektor swasta sekitar 1,4 juta kiloliter per tahun atau setara 8,8 juta barel yang dialokasikan untuk SPBU swasta seperti Shell, AKR, dan BP.
Ramson menjelaskan bahwa DPR belum meminta keterangan resmi dari para pemangku kepentingan, tetapi pembahasan akan dijadwalkan dalam rapat kerja Komisi XII bersama Menteri ESDM. Ia menekankan bahwa persoalan kelangkaan BBM ini berkaitan langsung dengan kebutuhan energi masyarakat. “Masalah ini terkait kebutuhan energi sebagian masyarakat di Indonesia,” ujarnya.



Komentar