JAKARTA, Politikarakyat.id — Krisis politik Nepal memuncak setelah Presiden Ram Chandra Poudel menyatakan pengunduran diri hanya beberapa jam usai Perdana Menteri KP Sharma Oli meletakkan jabatannya pada Selasa (9/9/2025). Keputusan keduanya memperdalam ketidakpastian politik di tengah gelombang protes yang semakin meluas. Demonstrasi besar-besaran yang dipimpin generasi muda, terutama Gen Z, telah berlangsung sejak Jumat (5/9/2025). Massa menuntut perubahan total dalam kepemimpinan, menolak pembatasan media sosial, serta mengecam dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.
Kemarahan publik ini membuat situasi di Nepal kian tak terkendali. Ribuan demonstran terus memenuhi jalan-jalan utama, sementara pemerintah kehilangan kendali politik setelah dua pucuk pimpinan negara memilih mundur. Di tengah kekosongan kepemimpinan, militer disebut siap mengambil alih. Panglima Angkatan Darat Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel, menyerukan penghentian kekerasan dan mendorong dialog sebagai jalan damai untuk mengatasi krisis.



Komentar