JAKARTA, Politikarakyat.id — JP Morgan menilai prospek ekonomi Indonesia pada paruh kedua 2025 tetap solid, ditopang stimulus fiskal, perjanjian perdagangan internasional, serta pelonggaran moneter. CEO & Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, Gioshia Ralie, menekankan RAPBN 2026 menjaga keseimbangan antara disiplin fiskal dan pendanaan program strategis, sekaligus mendukung investasi jangka panjang dan konsumsi rumah tangga.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan PDB 2026 bisa mencapai 5,4%, lebih tinggi dari outlook 2025 sebesar 4,7-5%. Prospek ini diperkuat tren inflasi yang mereda. Inflasi inti Agustus 2025 tercatat 2,17%, terendah dalam 11 bulan, dengan inflasi bulanan bahkan menunjukkan deflasi 0,08%. Kondisi tersebut memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya, sehingga menopang pemulihan di kuartal mendatang.
Kombinasi RAPBN 2026, kerja sama perdagangan internasional, dan kebijakan moneter yang lebih akomodatif dipandang sebagai katalis penting bagi pertumbuhan berkelanjutan. Hal ini juga memberi keyakinan bahwa stabilitas makroekonomi Indonesia akan tetap terjaga meskipun tantangan global, seperti perlambatan ekonomi dunia, masih membayangi.
Di tingkat global, JPMorgan Chase & Co. mengukuhkan posisinya sebagai bank terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Fakta ini memperkuat kepercayaan investor bahwa analisis dan pandangan JP Morgan terhadap prospek Indonesia memiliki bobot besar, mengingat reputasinya sebagai pemimpin di industri perbankan internasional.
Komentar