JAKARTA, Politikarakyat.id — KEK Gresik mencatat akumulasi investasi Rp 100,85 triliun dan serapan 41 ribu pekerja. Pada semester pertama saja, realisasi investasi mencapai Rp 11,2 triliun atau 45,9% dari target. Kawasan ini juga menjadi pusat hilirisasi tembaga dengan smelter Freeport, yang membuka peluang ekspor hingga USD 4 miliar serta substitusi impor Rp 2,3 miliar.
Sementara itu, KEK Kendal mengumpulkan investasi Rp 90,12 triliun dengan penyerapan 66 ribu tenaga kerja. Realisasi semester pertama sebesar Rp 5,12 triliun dan ekspor Rp 5,29 triliun. Kawasan ini kini berkembang sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik dengan kapasitas anoda litium yang ditargetkan menjadi terbesar di dunia.
Capaian kedua kawasan tersebut menegaskan peran KEK sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Selain memperkuat hilirisasi dan menambah lapangan kerja, investasi ini mendorong ekspor, mengurangi impor, serta menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam rantai pasok global berbasis sumber daya alam dan teknologi bersih.
“Dari sisi tenaga kerja, KEK berhasil menyerap 187 ribu pekerja hingga pertengahan 2025.” Demikian tegas, Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, saat menyampaikan pencapaian KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dalam konferensi pers kinerja kuartal II 2025 di Jakarta. Total realisasi investasi di 25 KEK hingga Semester 1 2025 mencapai Rp 294,4 triliun, menyerap 187.376 tenaga kerja, dan menjadikan KEK Kendal, Gresik, serta Galang Batang sebagai kawasan dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi.


Komentar