JAKARTA, Politikarakyat.id — Raksasa manajer aset global, BlackRock Inc., menunjukkan kepercayaan kuat terhadap pasar obligasi Indonesia dengan meningkatkan kepemilikan pada surat utang pemerintah bertenor 10 hingga 15 tahun. Keputusan ini diambil di tengah gejolak politik lokal, termasuk aksi demonstrasi yang menentang kenaikan biaya hidup dan ketidaksetaraan.
Navin Saigal Kepala Obligasi Tetap Fundamental BlackRock Asia Pasifik menyatakan bahwa obligasi bertenor panjang Indonesia menawarkan kompensasi risiko memadai. Menurutnya, imbal hasil riil sekitar 3% menyediakan margin keamanan layak bagi investor, meskipun ada ketidakpastian domestik. Saigal menekankan bahwa gejolak politik justru memperkuat perlunya premi risiko yang substansial.
Langkah BlackRock ini terjadi di tengah peningkatan signifikan aliran dana investor internasional ke pasar obligasi pemerintah Indonesia, dengan arus masuk mencapai US$2,05 miliar kuartal ini-terbesar sejak kuartal ketiga 2024. Meskipun kepemilikan asing masih rendah, sekitar 15% dari total pasar, investasi BlackRock ini menjadi sinyal positif. Hal ini menunjukkan sentimen investor global tetap solid terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan bahwa gejolak jangka pendek tidak mengurangi daya tarik pasar surat utang negara.
Komentar