Hal ini berpotensi menjadi value investing paling seksi di BEI.
Bank Indonesia memangkas suku bunga menjadi 5,00%, menciptakan katalis bagi sektor properti bersama stimulus fiskal. Penurunan BI-Rate ini didukung perpanjangan diskon PPN 100% dan program ambisius 3 Juta Rumah oleh Pemerintah.
Kombinasi ini menciptakan permintaan struktural baru, mendorong sektor properti menjadi lokomotif kredit, dengan pertumbuhan KPR diperkirakan melampaui total kredit tahun ini. Analisis pasar melihat ini sebagai momentum investasi nilai, karena banyak saham properti diperdagangkan di bawah nilai bukunya (PBV < 1x).
Investor disarankan selektif. Meskipun prospek cerah, risiko eksekusi program perumahan dan kenaikan harga material tetap harus dicermati. Fokus pada emiten rumah tapak segmen menengah dan pengelolaan utang yang kuat adalah kunci memimpin pemulihan sektor ini.
Komentar