Jakarta, politikarakyat.id – Gelombang demonstrasi besar yang melanda ibu kota pada 28 Agustus lalu memberikan dampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengalami tekanan hebat, mencatatkan penurunan tajam yang mengejutkan investor dan analis.
Dalam beberapa hari terakhir, IHSG terkoreksi lebih dari 3%, menghapus sebagian besar keuntungan yang telah terakumulasi sebelumnya. Analis pasar menilai, koreksi ini merupakan respons langsung dari sentimen negatif akibat ketidakstabilan politik dan kekhawatiran keamanan pasca-demonstrasi. Investor, baik domestik maupun asing, merespons situasi ini dengan aksi jual besar-besaran (panic selling) untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Pelemahan IHSG menunjukkan bahwa investor masih sangat sensitif terhadap gejolak politik. Kenaikan tensi di jalanan langsung diterjemahkan menjadi penurunan kepercayaan di lantai bursa. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga ada sinyal kuat dari pemerintah untuk meredam kekhawatiran dan mengembalikan stabilitas. Para investor kini menanti-nanti langkah konkret dari otoritas untuk menenangkan pasar dan membendung arus pelemahan.



Komentar